RUMIT MA
Tidak ma, aku belum
bisa semua nya
Rindu yang kian
membuncah hebat
Menyesakkan memang..
Ingin kunikmati, ma
Membiarkan waktu
yang merenda kisah kami,
Ia lupa bagaimana
aku menyimpan rasa ini ma
Ia lupa bagaimana
aku memikirkannya kala senja tiba
Ia lupa atau tak
tahu ma
Ia tak ingin aku
atau tak mu tau ma
Jelaskan ma,,
RUMAH NENEK
Ma, kau tak ingin
melihat rumah nenek?
Mungkin sudah
belukar ma..
Tak rindukah ma,,?
Ingin ku bersihkan
ma, ingin kurapikan ma,,
Sebentar saja ma,
sekedar berkirim do'a
Ma, sudahlah,
Berhenti mengalah
pada ego
Lupakan ma..
Rumah
nenek ma, ,
Sudah
tua tentunya
Siapa
yang jaga ma,,? Siapa yang rawat ma,,?
Ma,
kau tak ingin melepas penat di istana lama..?
Menyentuh
jendela yang masih sama?
Rumah
tempat pertama kali membuka mata ma,
Pertama
kali mencicipi udara,,
Pulanglah
ma,,
AKHIRNYA
Aku berdiri tidak
terlalu jauh, tapi kalian tak melihatku
Aku bicara tak
terlalu pelan, bahkan kalian juga tak mendengarku
Aku menangis, tak
ada saputangan untukku
Aku sendiri, apa ada
yang peduli..??
Kelak jika aku
pergi,
Jika aku tak ada
lagi,
Apa akan kalian
cari..??
Aah terlambat, aku
pasti sudah di tempat yang berbeda
Akhirnya,,
1..B..
Entah bagaimana harus kupaparkan, aku bicara bukan mendikte.
Kau mungkin lupa darimana aku berasal. Bagaimana aku tercipta, jelas bukan dari
sekilo terigu dan campuran gula susu. Jangan buat aku memintanya,,
1
memang lilin tak kan bsa klahkan bintang,,,
selama nya, coretanku tk kn mampu mnandingi indahny pelangi,,,
separuh, memang bukan semuanya,,
kalah
memang lilin tak kan bsa klahkan bintang,,,
selama nya, coretanku tk kn mampu mnandingi indahny pelangi,,,
separuh, memang bukan semuanya,,
kalah
2
seperti bumi yang terlanjur basah oleh hujan......
payung tetaplh payung,,, tak mgkin menjadi awan yang
meneduhkan,,,,,,,,,,,,
kembali kalah,,
3
Angin ini msh brhmbus kencang, ,
ia enggan senyap mski sesaat, ,
aku lelah,
segeralah beranjak, ,
bisakah ini merambat jauh,
sungguh, penat ini menguasai raga,
kupikir tiada,
trnyta betah,
betapa emas brkilau di antara tembaga,
aku msh kalah
1..A..
Bismillahirrahmaanirrahiim...
BALADA
LANGIT MERAH
Masih menyebut asma -Mu,,
Aku tetap saja gelisah
Inilah peperangan merengkuh rindu
Kian membuat gundah
Malu ku meraja, tak mampu ku bendung
Tuhan, aku belum mau kalah secepat ini
Resah kehadiran anugrah-Mu
Allah
aku cinta
Allah aku tak ingin lupa
Allah aku tak ingin salah
Allah ,,, tetaplah bersama ku
Benar-benar tak mampu ku jaga
Bukan gelora yang salahkah?
Hasrat hinakah?
Satu kata, “RINDU”
Ya, rindu,,
ini kali pertama aku tak bisa mengungkapkan betapa rindunya aku pada spesies
terbaru yang satu ini, spesies langka nan berbulu, berwarna gelap, dan suka
melompat. Oohh,, tiidaak, tidaak, dia bukan bagian dari golongan simpanse. Tapi
ia benar-benar mengusik kenyamanan tidur panjangku. Dari kemunculannya yang
tiba-tiba, lengkap dengan kostum gorilla. Mencabik hatiku, mengeluarkan segala
jenis racun yang sempat singgah, menggantinya dengan sebuah nama yang mulai
menjadi racun yang lebih berbisa.
Aaahh,, aku
terlalu malu untuk mengakuinya, aku terlalu ego untuk memulainya. Aku, ingin
bilang, maaf sudah mengecewakan.
Diberdayakan oleh Blogger.